Alkisah ada seorang lelaki tua dari Yaman yang belum pernah
merantau dan belum pernah naik pesawat sama sekali melakukan perjalanan haji
melalui bandara ibukota Yaman.
Setelah naik pesawat, dia melihat kursi di ruang bisnis
class lebih bagus, lebar dan lebih dekat dengan pilot. Maka dia langsung aja
duduk di kursi yang dia sukai.
Terang saja, pramugari pesawat menyuruh pak tua itu untuk
pindah di bagian belakang kelas ekonomi sesuai tiket dan nomer tempat duduknya.
Namun pak tua itu tidak mau pindah,
padahal kursi itu sudah dimiliki penumpang lainnya. Sudah berkali-kali dia
dibujuk oleh pramugari bahkan sampai sang pilot pun turun tangan untuk
memindahkan penumpang ini ke belakang, namun tidak ada hasilnya. Pak tua tetap
ngeyel dengan maunya sendiri.
Untung ada salah satu penumpang yang berinisiatif mendekati
pak tua itu dan mengatakan sesuatu ke telinga pak tua. Tanpa disangka-sangka,
pak tua menuruti nasehatnya dan pindah ke belakang. Beberapa penumpang jadi
heran dan bertanya kepada pemuda yang menasehati tadi. “Nasehat apa yang
engkau bisikan kepadanya ? kok sampai diturutin padahal pilot pun susah
menasehatinya.” Dia menjawab. “Tadi saya hanya bilang; untuk yang mau naik
haji duduknya di belakang, kalau yang bagian depan itu yang mau pergi ke Mesir.”
Note :
Kadang untuk berbicara dan menasehati orang harus sesuai
bahasa kaumnya. Untuk orang yang bodoh dan susah dikasih pengertian
kadang-kadang dikibulin tidak apa-apa asal tujuannya untuk positif. Bayangkan
penerbangan sampai ditunda hanya gara-gara mempertahankan yang tidak jelas.
Sumber :
Humor Sehat ala Ustadz (Muhammad Yasir)
Tidak ada komentar: